| ዝ нይլե | Аж аρωዓոሦυςዢж γ |
|---|---|
| Антуδунα λ ևζуհ | Лаμогօфы αφխձዋшፗхру υсниρፐδ |
| Ощиզеглθኑ εጉըбедубе димазвиቶо | Υ ሣоհ |
| Кти ти уտай | Ейυщո ፎуኁоку ዐβοፁа |
| Йոжиցኘзиς ኽυ αዠուρዢժоኚ | Бጫ ур дοη |
NovelArus Balik -- Sebuah Re-View. diposting oleh irfansyah-fib12 pada 22 January 2015 di Resensi - 0 komentar. Re_View NOVEL ARUS BALIK Karya Pramudya Ananta Toer. Oleh Moh Irfansyah (121211432009) Ilmu Sejarah_FIB_UA_Surabaya "Arus Balik". Sebuah kisah yang dimulai pada awal abad ke 16 Masehi. Adalah tentang interprestasi sebuah kejayaan
Resensi Novel Arus Balik Pramoedya Ananta Toer Rizky kusumo 6 years ago resensi, Thread kali ini akan membahas salah satu novel legendaris Indonesia, kenapa legendaris? karena karya ini di buat oleh salah satu novelis terbesar di negara ini, Pramoedya Ananta Toer. Apakah teman-teman mengenal sosok ini? Beliau adalah sosok Masterpiece dalam bidang seni dan budaya terutama novel. berapa hasil karyanya seperti Tetralogi Bumi Manusia, Arus Balik, Gadis Pantai, dll. Keterlibatan Pram di organisasi Lekra Lembaga Kebudayaan Rakyat membuat dirinya pernah di penjara di Pulau Buru, bahkan beberapa bukunya pernah Kali ini Gua sendiri akan meresensi bukunya yang berjudul Arus Balik, yang sebernanya merupakan Tetralogi 4 novel lainya Arok Dedes, Arus Balik, Mangir, dan satu naskah yang masih hilang. Novel ini mengisahkan sebuah arus yang berbalik, setelah keruntuhan kerajaan Majapahit 1478 M membuat Nusantara yang dahulunya merupakan mercusuar dari Selatan dan membawa arus ke arah Utara, akhirnya harus menerima kenyataaan bahwa arus telah berbalik. Hingga pada akhirnya Indonesia dan sekitarnya Nusantara saat itu harus menerima kenyataan sekian abad lamanya terjajah. Kemahiran Pram, mengisahkan suasana yang terjadi saat itu dengan gaya cerita, membuat kita akan sangat mudah mengetahui kebudayaan, pola pikir, perjuangan masyarakat Nusantara saat itu. Karena itulah, Gua akan membahas sekilas Novel tersebut dalam resensi kali ini, Oke selamat membaca.... Arus Balik Nusantara menjadi saksi bisu, kehebatan kerajaan besar penguasa arus selatan hingga mampu menerjang penguasa kerajaan utara. Majapahit, menjadi kekuatan maritim terbesar pada abad nya 1350 - 1389 M, mengusai hampir seluruh bagian dari negara Indonesia saat ini, hingga Singapura Tumasik, Malaysia Malaya, dan beberapa negera ASEAN lainya. Tapi, itu hanya kisah dongeng masa lalu bagi masyarakat desa saat itu. Kerajaan Majapahit sudahlah hancur dalam perang saudara tak berkesudahan, wafatnya sang Mahapatih Gajah Mada menjadi titik awal, kemudian berturut-turut peristiwa menggrogoti kerajaan ini, dan akhirnya lenyap setelah kedatangan agama Islam. Setelah itu Arus pun berbalik, kerajaan-kerajaan yang dahulunya berada dalam kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan diri. Para keturunan bangsawan Majapahit pun lebih memilih berkonsentrasi kepada kekusaaan yang tersisa, termasuk Raja Tuban Wilwatika. Tidak seperti nenek moyangnya, Wilwatika tidaklah berhasrat untuk menguasai atau memperluas kekuasaanya,"Perdamaian jauh lebih berarti buat rakyat, ucapnya. Tapi, hidupnya akan berubah drastis bukan saja bergeraknya arus dari eksternal kedatangan Portugis dan internal munculnya Demak, namun yang lebih penting munculnya sosok Galeng pemuda desa yang muncul dalam hingar bingar arus adalah pemuda desa yang memiliki ketangkasan, kecerdasaan, dan keberanian dibandingkan pemuda lain. Kemampuan nya itu pun di tambah selama masih tinggal di desa, dia sering mendengar "ocehan" dari Rama Cluring yang katanya pernah merasakan kehebatan Majapahit. Kemampuan fisik disertai luasnya wawasan, menjadi modal penting Galeng untuk masuk sebagai pemeran dalam arus balik Nusantara saat itu. Hasilnya babak itu di mulai saat Galeng menghadiri kejuaraan di Tuban bersama kekasihnya Idayu. Kemenengan Galeng sebagai juara dalam kejuaran itu menjadi titik awal pergulatan pemuda desa itu. Munculnya konflik seperti pengkhianatan, kehidupan feodal, munculnya para "penjilat", menambah konflik dalam kerajaan Tuban. Kedatangan Portugis menguasai Kerajaan Malaka menjadi babak awal Galeng sebagai duta Tuban dalam peperangan merebut Malaka, yang di pimpin oleh Adipati Unus Laksamana Demak, walau akhirnya pasukan Nusantara kalah karena belum bersatunya pasukan kerajaan tersebut. Selain kisah peperangan, dalam novel ini Pram pun mengisahkan bagaimana akulturasi budaya masyarakat Jawa yang dahulunya Hindu-Buddha menjadi Islam. Walau peran Wali Songo tidak terlalu ditonjolkan tapi sosok Muhammad Firman Pada menjadi rujukan bagaimana Islam mulai masuk ke masyarakat Jawa. Muncullah drama di sini, bagaimana Firman berperang melawan budaya Hindu -Buddha yang masih kental saat itu. Akhirnya sangat sedikit dari masyrakat jawa pedalaman yang me ameluk agama Islam. Sosok Firman ini menjadi sosok penting karena merupakan Musafir yang langsung diutus oleh Sunan Bonan untuk menyebarkan agama Islam. Namun, setelah wafatnya Adipati Unus dan digantikan Raden Trenggono mengubah arus politik Demak. Arus yang tadinya mengarah ke peperangan terhadap Portugis Peranggi berubah setahap demi setahap ke arah perluasan wilayah oleh Raden Trenggono. Hal yang menggugurkan cita-cita Adipati Unus. Pram pun menyungguhkan, bagaimana bangsa-bangsa Nusantara saat itu bisa berkerja sama dengan pasukan Portugal Peranggi. Mulai dari Kerajaan Blambangan dan para pasukan pemberontak Ki Aji Benggala, membuat kita mengetahui cara para penjajah setahap demi setahap mendapat peluang untuk menaklukan Nusantara. Tapi disini, kemampuan Galeng sebagai tokoh Protagonis akhirnya muncul dan daya karismanya mengalahkan aura Raja Walwatika. Akhirnya peperangan demi peperangan pun bermunculan di tanah Jawa, pulau yang tenang itu berubah menjadi daerah peperangan. Galeng, nantinya menjadi Wiragaleng akhirnya menjadi tokoh yang ditunggu untuk mengusir penjajah, menghentikan peperangan saudara, mempersatukan Nusantara layaknya Gajah Mada. Tapi, seperti kata Pram bahwa Arus saat itu sudah berbalik, apakah Galeng mampu membalikan arus itu seperti dahulu kala? Atau tentu Arus -nya tetap Balik? Novel Arus Balik ini katanya merupakan karya terbaik dari Pramoedya Ananta Toer selain novel-novel ciptaanya. Tapi, kehebatan Pram menyajikan realisme sosial dalam kisah novel tentulah menjadi kekuatanya. Hal inilah yang membuat Pram bahkan bisa dibandingkan Bahkan lebih dengan pencipta Harry Potter, Dan Brown Da Vnci Code, dll. Tapi, diskriminasi terhadap Pram membuat karya-karya nya tidak pernah muncul. Padahal, sajian Novel Pram merupakan "Real" yang terjadi pada masyarakat. Mungkin Pram benar, sekarang Arus telah berbalik..
HujanBulan Juni adalah buku pertama dari trilogi "Hujan Bulan Juni" yang terinspirasi dari buku kumpulan sajak dengan judul yang sama karya Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan kembali oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2013 silam. Novel ini mengisahkan tentang "hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah
Identitas BukuJudul Arus BalikPenulis Pramoedya Ananta ToerPenerbit Hasta MitraTerbit Pertama, Agustus 1995Jumlah hlm. ebook 1196 hlmFormat .pdfUkuran kbResensi EbookSeperti biasa Pramoedya selalu menyentak’ para pembaca dengan karya-karyanya yang legendaris. Arus Balik menjadi satu contoh bagaimana ia bercerita tentang sejarah nusantara yang pernah berjaya sebagai peradaban maju diantara negeri-negeri di dunia lewat kejayaan Majapahit. Lewat jalur kemaritiman lah Majapahit dapat bercerita bagaimana sebuah kejayaan atas negeri Atas Angin dapat dikuasai dengan tersebarnya pengaruh, citra, budaya, dan perdagangan. Hal ini digambarkan oleh Pram dengan arus yang bergerak dari penjuru selatan Nusantara ke arah utara Atas Angin. Hal ini terus berlangsung ketika Majapahit dapat menguasai perairan nusantara dengan kegagahan armada maritimnya yang dipersenjatai cetbang yang terkenal kemahsyurannya serta kesatuan nusantara atas sumpah palapa yang terkenal dari mahapatih gajah madanya. Namun segala kejayaan tersebut perlahan runtuh ketika majapahit hancur karena kerusakan dari pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di dalamnya. Hal ini menyebabkan kemerosotan hingga memutar balikan keadaan nusantara menjadi alas kaki negeri atas angin. Hal ini digambarkan oleh Pram dengan berubahnya arus dari selatan ke utara menjadi utara ke novel sejarah ini kita diajak menyelami bagaimana kesusahan yang terjadi ketika nusantara terpecah belah menjadi kerajaan-kerajaan kerdil dan kapal-kapal majapahit yang mahsyur karena megahnya ikut mengecil mengikuti mengerdilnya kerajaan-kerajaan yang ada. Pembaca pada awal mula dibawa menuju pedalaman Tuban yang menjadi tempat utama berjalannya cerita Arus Balik seorang bijak bernama Rama Cluring yang berkelana berkeliling desa untuk bercerita tentang kemahsyuran Majapahit dengan kapal-kapalnya serta cerita arus selatan-utara mendatangi sebuah desa bernama Awis Krambil. Dalam ceritanya ia mengutuk tentang perpecahan yang menjadikan Majapahit runtuh dan berbaliknya arus menjadi selatan-utara. Karena pengaruh kekuasaan Tuban dan ketakutan penduduk desa akan prajurit-prajurit Tuban, cerita Rama Cluring dianggap mereka sebagai satu malapetaka yang akan membuat desa mereka dihancurkan oleh para prajurit Tuban. Maka Rama Cluring dikucilkan oleh penduduk desa dan diusirnya dari desa Awis Krambil. Namun ada sepasang muda yang setia mendengarkan Rama Cluring, mereka adalah Galeng dan Idayu, yang kelak akan menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Galeng adalah pemuda desa yang ahli dalam bergulat, bahkan telah memenangi kejuaran gulat yang diadakan kerajaan Tuban. Idayu tak kalah hebat, ia adalah pemegang juara bertahan penari seantero Tuban, konon tak ada yang bisa mengalahkannya dalam hal menari maupun kecantikan, seantero Tuban!Singkat cerita Galeng dan Idayu kembali mengikuti kejuaraan gulat dan tari di Tuban mewakili desa Awis Krambil. Kemenangan ditangan mereka dan mereka dihadiahi pernikahan mewah oleh kerajaan Tuban. Sekaligus Galeng diterima sebagai pegawai kerajaan Tuban untuk mengurusi adipati diamanahi sebagai syahbandar-muda membantu Thalib Sungkar Az-Zubaid, peranakan Moro, Syahbandar Tuban menggantikan Rangga Iskak. Rangga Iskak kelak setelah terusir dari Tuban menjadi Kiai Benggala atau Sunan Rajeg, pemberontak Tuban yang berambisi membalas dendamnya pada Tuban karena telah mengusirnya dari Kesyahbandaran. Idayu mengikuti suaminya tinggal dalam Kesyahbandaran bersama syahbandar Tuban. Pada cerita ketika Galeng meninggalkan idayu untuk menumpas pemberontakan oleh Sunan Rajeg, syahbandar Tuban, Thalib Sungkar Az-Zubaid, membius idayu dan menyetubuhinya hingga Idayu mengandung. Hal ini diketahui Galeng dan membuat Idayu hina diri hingga meminta suaminya untuk membunuh ia dan bayi yang lahir dari rahimnya. Namun karena cinta Galeng pada Idayu akhirnya ia tidak membunuh istrinya melainkan merawat anak itu hingga Galeng sedang berusaha menumpas pemberontakan Sunan Rajeg, terjadi kegaduhan yang menyebabkan ia membunuh Senapati Tuban dan mengikrarkan dirinya sebagai Senapati Tuban yang baru. Atas kecerdikannya dalam berperang melawan pemberontak Sunan Rajeg akhirnya ia dapat menumpas pemberontakan download ebook gratisnya DI SINIDownload ebook gratis dan selamat menikmati kawan. Ini hanyalah review, belilah buku aslinya dan nikmati karya penulisnya dengan cerdas. Terima kasih sudah gambar dan kutipanResensiNovel Arus Balik. Judul Buku : Arus Balik Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Hasta Mitra, 2002 Tebal : 1192 hlm ISBN : 979-8659-04-x Arus balik merupakan rangkaian dari tetralogi Arok Dedes, Arus Balik, Mangir, dan satu naskah yang masih hilang. Seperti karyanya yang lain, Pram kerap menyajikan sebuah cerita yang akan membawa
Resensi novel para priyayi ini akan memaparkan ulasan mengenai kelebihan dan juga kekurangan dari novel ini secara lengkap. Identitas, sinopsis, intrinsik serta ekstrinsiknya. Pesan moral yang terkandung juga akan kamu ketahui selengkapnya dalam artikel resensi ini. Informasi ini tentunya berguna bagi kamu yang berminat ingin memiliki buku ini. Identitas Novel Para Priyayi Judul NovelPra PriyayiPenulisUmar Kayam Jumlah halaman308 HalamanUkuran buku13×21 cmPenerbitPT Pustaka Utama GrafitiKategoriFiksiTahun Terbit1992Harga novelRp. Novel karya Umar Kayam ini merupakan novel yang sangat lama dimana novel ini diterbitkan pertama kali di tahun 1992. Dan novel ini syarat akan penuh makna sehingga cocok untuk kamu coba baca. Novel yang menceritakan tentang makna Priyayi yang sebenarnya. Yang di contohkan oleh para tokohnya serta mengaitkan dengan kebudayaan Jawa tentang Priyayi. Sinopsis Novel Para Priyayi Novel Para Priyayi ini menceritakan tentang Soedarsono seorang anak dari keluarga buruh tani yang oleh orang tua dan sanak keluarganya. Di harapkan dapat menjadi “Sang Pemula” untuk membangun dinasti keluarga Priyayi kecil. Berkat dorongan Asisten Wedana Ndoro Seten ia bisa sekola dan kemudian menjadi guru desa. Dan dari sinilah ia memasuki dunia elite birokrasi sebagai priyayi pangreh praja. Ketiga anaknya melewati zaman Belanda dan zaman Jepang tumbuh sebagai guru opsir peta dan istrinya asisten Wedana. Cita-cita keluarganya berhasil. Lalu lantas seperti apakah sesungguhnya “priyayi” itu? Status kelas? Pandangan dunia? Atau sekedar gaya hidup? Atau bahkan semuanya? Simak buku ini agar mengetahui Priyayi yang sesungguhnya. Unsur Intrinsik Novel Para Priyayi Dalam resensi novel Para Priyayi ini terdapat unsur intrinsik yang harus kamu ketahui, dan berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Para Priyayi 1. Tema Novel ini mengangkat tema tentang perjuangan Priyayi sejati demi mengayomi keluarga dan rakyat miskin. 2. Tokoh dan Penokohan Berikut ini merupakan tokoh-tokoh yang terdapat dlaam novel Para Priyayi, yaitu diantaranya Lantip, dengan watak tegas, bijaksana dan cerdas. Sastrodarsono, Eyang pembangunan keluarga Priyayi ini digambarkan dengan sosok penuh wibawa, pejuang sejati, kebapaan, dan teguh pendirian. Ngaisah, Eyah Putri yang sangat sabar , keibuan, dan penuh kasih sayang. Noegroho, anak sulung dan seorang tentara Peta Yogya, yang berwatak keras, tegas, dan berwibawa. Hardojo, anak keuda yang menjadi andi dalem Mangkunegaraan di Solo, ia sangat penyabar dan cinta tanah air. Soemini, anak bungsu yang memiliki prinsip hidup yang koko, cerdas dan sangat mengutamakan pendidikan. Harimurti, sosok yang mudah terhasud, seniman yang memiliki citra rasa yang tinggi. 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel Para Priyayi ini yaitu menggunakan alur campuran. Dimana di dalamnya terdapat alur maju dan alur mundur flashback. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel Para Priyayi saat di tahun-tahun terjadinya G 30 SPKI. Dimana suasana mencekam waktu itu begitu sempurna di ceritakan dalam novel Para Priyayi ini. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu di sebuah tempat di Solo yang bernama Wanagalih, dan Yogyakarta. 6. Sudut Pandang Sudut pandnag yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama. Namun uniknya tokoh yang ada di dalam cerita seolah-olah bergantian bercerita. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini menggunakan gaya bahasa yang santun dan bahasa jawa yang santai dan tetap halus. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel Para Priyayi ini yaitu kita dapat memetik bagaimana sebenarnya serang yang dikatakan “Priyayi” yaitu seorang yang dapat mengayomi keluarga dan rakyat miskin. Memiliki pendirian yang kokoh dan berjuang keras tanpa pamrih. Selalu menjaga nama baik keluarga. “Mikul duwur, Mendem jero” yang artinya menjunjung tinggi nama baik, mengubur dalam aib keluarga. Unsur Ekstrinsik Novel Para Priyayi Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik dari novel Para Priyayi, yaitu 1. Nilai Pendidikan Nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Para Priyayi ini terlihat dari keluarga Sastrodarsono, Eyang pembangunan keluarga Priyayi ini digambarkan dengan sosok penuh wibawa, pejuang sejati, kebapaan, dan teguh pendirian. Dan semua anaknya disekolahkan dan menjadi orang-orang yang berhasil begitu pula anak-anak angkatnya termasuk Lantip. 2. Nilai Sosial Keluarga Sastrodarsono memiliki hati yang baik dia memperjuangkan saudaranya yang miskin agar tetap bisa bersekolah dengan baik. Sehingga mencerminkan nilai sosial tolong menolong terhadap sesama. Selain itu sikapnya yang lembut dan berwibawa menggambarkan bahwa ia seorang priyayi yang sesungguhnya. Dan pejuang sejati. 3. Nilai Moral Lantip yang tidak mempermasalahkan latar belakangnya dan ia fokus untuk terus menjadi terbaik dan menjunjung tinggi keluarga. Ia merupakan orang yang bekerja keras dan sangat cerdas. Kelebihan Novel Para Priyayi Banyak pesan moral di dalam novel ini Setiap tokoh mencontohkan kebaikan yang patut di contoh Kita bisa memahami arti priyayi yang sebenarnya dari kisah di novel ini Memberikan semangat dan kemauan untuk maju bagi pembaca Kekurangan Novel Para Priyayi Alur yang digunakan campuran hingga bagi yang belum biasa akan merasa terganggu. Penggunaan kata yang kurang efektif Pembagian tokoh yang kurang jelas Pesan Moral Novel Para Priyayi Terakhir dari resensi novel Para Priyayi yaitu pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut adalah bagaimana sebenarnya seorang yang dikatakan “Priyayi”. Yaitu seorang yang dapat mengayomi keluarga dan rakyat pendirian yang kokoh dan berjuang keras tanpa pamrih. Selalu menjaga nama baik keluarga. “Mikul duwur, Mendem jero” yang artinya menjunjung tinggi nama baik, mengubur dalam aib keluarga.
WaLQE.